Mengungkap Kekuatan Tersembunyi Lulusan Humaniora Membentuk Masa Depan Digital

OPINIONCOMMUNITYINNOVATION

Clint Perdana

2/14/20246 min read

Ilustrasi ilmu Humaniora; Source: DalBro

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dua hari lalu, di tengah perjalanan MRT, saya tergelitik pada sebuah short Youtube Dr. Indrawan Nugroho tentang bagaimana nantinya perusahaan atau para pelaku bisnis modern harus mulai melirik potensi para lulusan jurusan Humaniora.

What ? apa itu jurusan kuliah Humaniora ?

Saat ini, pastinya masih banyak orang mungkin menganggap lulusan Humaniora seperti kapal aneh kuno yang berusaha menavigasi perairan yang didominasi oleh kapal-kapal berteknologi canggih alias berbasis teknologi dan bisnis.

Namun, persepsi semacam ini justru mengabaikan harta karun tersembunyi yang dimiliki oleh para pelaut Humaniora ini, yang dengan keahlian dan wawasan mereka, tidak hanya mampu mengarungi lautan digital, tetapi juga membuka rute baru yang belum pernah dipetakan sebelumnya.

Potensi Tersembunyi Lulusan Humaniora

Lulusan Humaniora membawa ke dalam dunia bisnis digital dan teknologi, sebuah kekayaan yang seringkali terlihat tidak langsung: pemahaman mendalam tentang perilaku manusia, kritis terhadap konteks sosial, dan kemampuan untuk berkomunikasi dan bercerita yang menarik.

Jurusan Humaniora, dengan fokusnya pada disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek manusia dan budayanya, menawarkan berbagai kemampuan unik yang sangat berharga dalam kolaborasi dengan dunia bisnis digital antara lain:

  1. Pemahaman Mendalam tentang Perilaku Manusia: Lulusan Humaniora memiliki pemahaman yang kuat tentang motivasi, perilaku, dan interaksi manusia. Dalam bisnis digital, pemahaman ini krusial untuk desain produk, pengalaman pengguna (UX), dan strategi pemasaran yang resonan dengan target pasar.

  2. Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis: Studi Humaniora melatih individu untuk berpikir secara kritis dan analitis, memungkinkan mereka untuk menilai masalah dari berbagai perspektif dan menghasilkan solusi kreatif. Dalam setting bisnis digital, kemampuan ini membantu dalam analisis data, pengambilan keputusan strategis, dan penyelesaian masalah kompleks.

  3. Keterampilan Komunikasi dan Narasi yang Efektif: Lulusan Humaniora sering kali mahir dalam seni bercerita dan komunikasi, membuat mereka sangat efektif dalam pembuatan konten, strategi media sosial, dan komunikasi merek. Mereka dapat menciptakan narasi yang menarik dan menghubungkan produk atau layanan dengan emosi dan nilai pelanggan.

  4. Kemampuan Adaptasi dan Pembelajaran Lintas Budaya: Studi Humaniora sering melibatkan eksplorasi budaya dan sistem nilai yang beragam, membuat lulusannya adaptif dan sensitif terhadap keragaman. Dalam ekonomi global, kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif lintas budaya sangat penting, terutama dalam pengembangan pasar global dan manajemen tim internasional.

  5. Kemampuan untuk Mengelola Kompleksitas dan Ketidakpastian: Kursus Humaniora biasanya menantang siswanya untuk menangani konsep-konsep yang abstrak dan seringkali ambigu. Kemampuan untuk merasa nyaman dalam ketidakpastian dan menavigasi kompleksitas sangat berguna dalam lingkungan bisnis digital yang cepat berubah, di mana adaptasi dan fleksibilitas adalah kunci.

  6. Etika dan Tanggung Jawab Sosial: Dengan fokusnya pada nilai-nilai manusia, studi Humaniora juga menanamkan pemahaman yang kuat tentang etika dan tanggung jawab sosial. Dalam bisnis digital, ini penting untuk membangun praktik yang berkelanjutan dan etis, serta memastikan bahwa teknologi digunakan untuk kebaikan yang lebih besar.

  7. Analisis dan Interpretasi Teks: Keterampilan dalam analisis teks yang diperoleh dari studi literatur, sejarah, dan bidang terkait dapat diterapkan dalam analisis data kualitatif, seperti feedback pengguna, tren media sosial, dan lainnya, memberikan insight mendalam tentang sentimen dan kebutuhan pasar.

  8. Kreativitas dan Inovasi: Humaniora sering menekankan pemikiran kreatif dan inovatif, yang merupakan aset berharga dalam pengembangan produk, desain layanan, dan solusi bisnis yang inovatif dalam lingkungan digital yang sangat kompetitif.

Memanfaatkan kemampuan-kemampuan ini dalam kolaborasi dengan keterampilan teknis dapat menghasilkan tim yang seimbang dan inovatif, mampu menciptakan solusi yang tidak hanya canggih dari segi teknologi, tetapi juga mendalam dan bermakna dari perspektif manusia.

Tips dan Trik untuk Perusahaan

Untuk menggali dan memanfaatkan potensi lulusan Humaniora sebagai "game changer" dan penyeimbang dalam tim yang didominasi oleh disiplin ilmu lain, perusahaan bisa menerapkan strategi jitu berikut:

1. Mengakui Kekuatan Lulusan Humaniora

Pertama dan terpenting, perusahaan harus mengakui nilai yang dibawa oleh lulusan Humaniora. Keterampilan seperti pemikiran kritis, pemecahan masalah kompleks, empati, dan komunikasi efektif sangat penting dalam bisnis dan inovasi teknologi. Menghargai keunikan ini adalah langkah pertama untuk merekrut dan menggali potensi mereka.

2. Membuat Deskripsi Pekerjaan yang Inklusif

Saat merancang deskripsi pekerjaan, perusahaan harus menghindari terlalu spesifik atau teknis sehingga hanya menarik kandidat dari latar belakang STEM. Sebaliknya, mereka harus menekankan keterampilan lunak dan kemampuan analitis yang juga khas bagi lulusan Humaniora, menciptakan kesempatan bagi mereka untuk melihat diri mereka dalam peran tersebut.

3. Menyediakan Program Pelatihan dan Pengembangan

Perusahaan dapat menyediakan program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan digital dan teknis lulusan Humaniora, sambil juga memperkaya pemahaman tim teknis tentang aspek humaniora. Ini menciptakan tim yang lebih seimbang dan serba bisa, di mana setiap anggota dapat belajar dan tumbuh dari satu sama lain.

4. Menilai Keterampilan Berdasarkan Proyek

Dalam proses rekrutmen, perusahaan bisa lebih fokus pada proyek yang telah diselesaikan oleh kandidat daripada hanya melihat latar belakang pendidikan formal. Ini memungkinkan kandidat dari latar belakang Humaniora untuk menunjukkan bagaimana mereka telah menerapkan keterampilan kritis dan analitis mereka dalam situasi dunia nyata.

5. Mengadopsi Pendekatan Rekrutmen Holistik

Mengadopsi pendekatan rekrutmen yang lebih holistik dan melihat calon karyawan sebagai individu yang utuh, dengan mempertimbangkan berbagai pengalaman hidup, minat, dan kegiatan ekstrakurikuler mereka. Ini sering kali mencerminkan keterampilan lunak dan kreativitas yang tidak selalu terlihat dalam riwayat pendidikan formal.

6. Membangun Budaya Kerja yang Kolaboratif

Menciptakan lingkungan kerja yang mendorong kolaborasi antara disiplin ilmu dan menghargai kontribusi setiap individu, terlepas dari latar belakang pendidikannya. Ini menciptakan ruang di mana lulusan Humaniora dapat berkontribusi secara penuh dan merasa dihargai.

7. Memberi Kesempatan untuk Inovasi

Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada lulusan Humaniora untuk terlibat dalam proyek inovatif dan memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru. Ini tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi dan mengembangkan solusi kreatif tetapi juga menunjukkan kepercayaan pada kemampuan mereka untuk memberikan kontribusi yang berarti.

8. Menyediakan Mentor dan Dukungan Jaringan

Menyediakan mentor dari berbagai disiplin ilmu dapat membantu lulusan Humaniora menavigasi karir mereka dalam bisnis atau teknologi dan memanfaatkan keterampilan unik mereka. Dukungan jaringan ini dapat memfasilitasi pertukaran ide dan mempromosikan kerja tim lintas disiplin.

Persiapan Lulusan Humaniora untuk Tantangan Digital

Para mahasiswa atau lulusan Humaniora memiliki potensi unik untuk membawa perspektif baru dan mendalam ke dalam dunia bisnis digital. Namun, mengingat bias yang ada terhadap jurusan yang sering kali dianggap kurang relevan, mereka perlu menyiapkan diri dengan strategi tertentu untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya siap untuk menghadapi tantangan ini tetapi juga dapat menonjol sebagai pemimpin pemikiran dan inovator. Berikut adalah beberapa jurus jitu yang dapat mereka terapkan:

1. Mengasah Keterampilan Digital
  • Belajar Dasar-dasar Teknologi: Memperoleh pemahaman dasar tentang teknologi terkini, seperti pemrograman, desain web, atau analisis data, dapat memberi lulusan Humaniora keunggulan kompetitif.

  • Sertifikasi Online: Mengikuti kursus online dan mendapatkan sertifikasi dalam bidang terkait teknologi atau bisnis digital dapat menambahkan nilai pada CV mereka.

2. Mengembangkan Soft Skill
  • Kepemimpinan dan Manajemen Proyek: Mengambil peran kepemimpinan dalam proyek atau organisasi kampus dapat membantu mengembangkan keterampilan manajemen proyek yang sangat dicari di dunia bisnis.

  • Komunikasi dan Presentasi: Menjadi efektif dalam menyampaikan ide dan berkomunikasi dengan berbagai audiens adalah kunci dalam dunia bisnis yang serba cepat.

3. Memperluas Jaringan
  • Koneksi Industri: Menghadiri konferensi, seminar, dan acara networking dapat membantu membangun koneksi berharga dengan profesional di industri yang diminati.

  • Mentorship: Mencari mentor di bidang yang diminati dapat memberikan wawasan industri, nasihat karir, dan dukungan.

4. Menerapkan Pengetahuan Humaniora dalam Konteks Bisnis
  • Studi Kasus: Mengaplikasikan teori dan konsep humaniora dalam studi kasus bisnis nyata dapat menunjukkan bagaimana wawasan humaniora dapat menyelesaikan masalah kompleks.

  • Proyek Kolaboratif: Berpartisipasi dalam proyek kolaboratif dengan mahasiswa dari disiplin ilmu lain, khususnya STEM, untuk memperlihatkan bagaimana keterampilan humaniora dapat melengkapi keahlian teknis.

5. Membangun Portofolio Digital
  • Blog atau Media Sosial: Membuat blog atau aktif di media sosial tentang topik yang berkaitan dengan interseksi antara humaniora dan teknologi dapat menunjukkan keahlian dan minat mereka.

  • Portofolio Proyek: Memiliki portofolio online yang menampilkan proyek-proyek terbaik, baik itu penelitian, tulisan, atau proyek kreatif lainnya, dapat membantu memvisualisasikan kemampuan mereka kepada calon pemberi kerja.

6. Adaptasi dan Pembelajaran Berkelanjutan
  • Mindset Growth: Memelihara sikap pembelajaran sepanjang hayat dan kesiapan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah penting dalam industri yang cepat berubah.

  • Feedback dan Refleksi: Secara aktif mencari umpan balik dan merenungkan pengalaman dapat membantu dalam mengidentifikasi area untuk pertumbuhan dan peningkatan.

7. Menonjolkan Uniknya Humaniora
  • Etika dan Kepedulian Sosial: Menekankan bagaimana latar belakang humaniora memberi mereka kepekaan khusus terhadap isu etika dan sosial dalam teknologi dan bisnis.

  • Pemikiran Kritis dan Analitis: Menonjolkan kemampuan untuk menganalisis dari berbagai perspektif dan mengkritik secara konstruktif dapat menunjukkan nilai tambah mereka dalam memecahkan masalah kompleks.

Dalam perjalanan mengarungi dunia bisnis digital yang penuh tantangan dan inovasi, lulusan Humaniora layaknya navigator yang membawa kompas empati, pemikiran kritis, dan kearifan. Mereka membuktikan bahwa dalam era teknologi yang serba cepat, kemanusiaan dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai sosial tidak hanya relevan, tetapi juga sangat dibutuhkan.

Seperti kata Steve Jobs, "Teknologi saja tidak cukup. Kita perlu menggabungkannya dengan seni dan humaniora. Itulah yang membuat hati kita berdetak."

Maka, bagi para mahasiswa dan lulusan Humaniora, jangan pernah meragukan kekuatan yang Anda bawa ke meja perundingan masa depan. Jadilah jembatan antara manusia dan mesin, antara hati dan transkrip kode, dan buktikan bahwa dalam setiap kode terdapat cerita, dalam setiap algoritma tersembunyi puisi.

Bersiaplah untuk tidak hanya mengikuti arus, tetapi juga menentukan arahnya, membentuk dunia bisnis digital yang lebih inklusif, beretika, dan penuh kemanusiaan. (clint)